Basuki Minta Sapi Impor India Dialokasikan ke Industri
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyambangi Kementerian Perdagangan RI, untuk membahas pasokan daging sapi impor dari India. Mengingat, saat ini sudah mendekati Idul FItri 1437 Hijriah.
Ini mau bahas kesiapan Lebaran. Sama kamu mau tahu kepastian izin impor daging yang dari India. Kami ingin tahu kapan keluarnya
"Ini mau bahas kesiapan Lebaran. Sama kami mau tahu kepastian izin impor daging yang dari India. Kami ingin tahu kapan keluarnya," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).
263 Ekor Sapi Sudah Dibeli PedagangBasuki meminta jika keran impor sudah dibuka, daging tidak dilepas ke pasar melainkan ke industri. Sebab selama ini, Pemprov DKI Jakarta sudah berusaha menekan harga daging sapi di pasaran bekerjasama dengan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kami juga berharap kalau keluar yang dari India itu dilepas ke industri jangan ke pasar. Nanti harganya bisa anjlok," ucapnya.
Pemprov DKI memasarkan daging dari NTT dengan kisaran harga Rp 95-99 ribu per kilogram. Dengan tambahan pasokan, saat mendekati Idul Fitri 1437 Hijriah, Basuki optimistis bisa menjaga harga daging pada kisaran Rp 120 ribu per kilogram.
"Tapi sempat tinggi mencapai Rp 140 ribu, karena stok daging sapinya nggak cukup. Jadi kami pengen supaya gimana caranya, sapi yang dari India datang masuk ke industri," tegasnya.
Kendati demikian, Basuki tetap akan menjaga harga dari petertank tidak di bawah Rp 100 ribu. Sehingga peternak tetap mendapatkan keuntungan dari peternakan yang dijalaninya.
"Kami juga tidak ingin peternak rugi, kami juga nggak ingin harga sapi itu dibawah Rp 100 ribu," ujar
nya.Selain itu, dirinya juga akan memberikan daging sapi beku dengan harga murah kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Sehingga siswa di Jakarta bisa memakan daging, minimal satu bulan sekali.
"Yang KJP bisa dapat daging beku, kamu mau jual kepada mereka hanya Rp 35 ribu per kilogram. Supaya anak-anak pelajar makan daging minimal sebulan sekali," tandasnya.